Hai semua, ahoy.Jadi,
karena ini pertama kali saya ngeblog rasanya nggak sah kalo nggak
memperkenalkan diri. Walaupun sebenarnya bio saya dapat dililihat di profil,
perkenalan ini hanya untuk faktor kepuasan pribadi :D. Perkenalkan, nama saya
Astri Simarmata. Saya seorang pelajar, pelajar yang mendapat tugas dari
pengajar untuk aktif menuangkan pikiran melalui suatu media yang sebenarnya
merupakan tugas pokok dari setiap pelajar.
Dalam tulisan saya yang pertama ini, saya akan
membahas tentang etika. Apa sih itu etika? Kenapa etika perlu dibahas? Bukankah
etika hidup dan berkembang dalam masyarakat layaknya norma? Apakah etika sama
dengan etiket? Bagaimana peranan etika dalam kehidupan sehari-hari ?Begitu
banyak pertanyaan yang timbul jika kita menelurusi etika lebih dalam
lagi.Disini saya ingin berbagi informasi yang saya ketahui mengenai etika dan
perbedaanya dengan etiket.
Dua
istilah, yaitu etika dan etiket dalam kehidupan sehari-hari
kadang-kadang diartikan sama, dipergunakan silih berganti. Kedua istilah
tersebut memang hampir sama pengertiannya, tetapi tidak sama dalam hal titik
berat penerapan atau pelaksanaannya, yang satu lebih luas daripada yang lain.
A.
ETIKA
Kata
etika, seringkali disebut pula dengan kata etik, atau
ethics (bahasa Inggris), mengandung banyak pengertian.
Dari segi
etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin “Ethicos” yang
berarti kebiasaan.Dengan
demikian menurut pengertianyang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat.Lambat
laun pengertian ini berubah,etika adalah suatu ilmu yang mebicarakan masalah perbuatan atautingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana
yang dapat dinilai tidak baik.Etika
juga merupakan penyelidikan filosofis mengenai kewajiban-kewajiban
manusia dan hal-hal yang baik dan buruk.Etika
tidak membahas keadaan manusia, melainkan membahas bagaimana seharusnya manusia
itu berlaku benar.
Etika juga disebut ilmu normatif, maka dengan
sendirinya berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam
kamusbesar bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
(1988), etika dirumuskan dalam
tiga arti, yaitu;
1.
Ilmu
tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak).
2.
Kumpulan
asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3.
Nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Etika dapat dibedakan
menjadi tiga macam:
1. Etikasebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebajikan,
tentang penilaian perbuatan seseorang.
2.
Etika
dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya, seseorang dikatakan etis
apabila orang tersebuttelah berbuat kebajikan.
3. Etikasebagai
filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan, persoalan-persoalan yang
berhubungan dengan masalah kesusilaan.
Kita
juga sering mendengar istilah descriptive ethics, normative ethics, dan philosophy
ethics, yaitu :
1.
Descriptive
ethics, ialah
gambaran atau lukisan tentang etika.
2.
Normative
ethics, ialah
norma-norma tertentu tentang etika agar seorang dapat dikatakan bermoral.
3.
Philosophy
ethics, ialah etika
sebagai filsafat, yang menyelidiki kebenaran.
Berdasarkan
perkembangan arti tadi, etika dapat dibedakan antara etika perangai dan etika
moral.
1.
Etika
Perangai.
Etika perangai adalah adat istiadat
atau kebiasaan yang menggambaran perangai manusia dalam kehidupan bermasyarakat
di aderah-daerah tertentu, pada waktu tertentu pula.Etika perangai tersebut
diakui dan berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil penilaian
perilaku.
Contoh etika perangai:
A. Berbusana adat.
B. Pergaulan muda-mudi.
C. Perkawinan semenda.
D. Upacara adat.
2.
Etika
Moral.
Etika moral berkenaan dengan
kebiasaan berperilaku yang baik dan benar berdasarkan kodrat manusia.Apabila
etika ini dilanggar timbullah kejahatan, yaitu perbuatan yang tidak baik dan
tidak benar.Kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia yang disebut moral.Etika
moral ini terwujud dalam bentuk kehendak manusia berdasarkan kesadaran, dan
kesadaran adalah suara hati nurani.
Contoh etika moral:
A. Berkata dan berbuat jujur.
B. Menghargai hak orang lain.
C. Menghormati orangtua dan guru.
D. Membela kebenaran dan keadilan.
E. Menyantuni anak yatim/piatu.
Etika
Pribadi dan Etika
Sosial
Dalam
kehidupan masyarakat kita mengenal etika pribadi dan etika sosial.
Untuk mengetahui etika pribadi dan etika social diberikan contoh sebagai
berikut:
1.
Etika
Pribadi. Misalnya seorang yang berhasil dibidang usaha (wiraswasta) dan menjadi
seseorang yang kaya raya (jutawan). Ia disibukkan dengan usahanya sehinnga ia
lupa akan diri pribadinya sebagai hamba Tuhan. Ia mempergunakan untuk
keperluan-keperluan hal-hal yang tidak terpuji dimata masyarakat
(mabuk-mabukan, suka mengganggu ketentraman keluarga orang lain). Dari segi
usaha ia memang berhasil mengembangkan usahanya sehinnga ia menjadi jutawan,
tetapi ia tidak berhasil dalam emngembangkan etika pribadinya.
2.
Etika
Sosial. Misalnya seorang pejabat pemerintah (Negara) dipercaya untuk mengelola
uang negara. Uang milik Negara berasal dari rakyat dan untuk rakyat. Pejabat
tersebut ternyata melakukan penggelapan uang Negara utnuk kepentingan
pribadinya, dan tidak dapat mempertanggungjawabkan uang yang dipakainya itu
kepada pemerintah. Perbuatan pejabat tersebut adalah perbuatan yang merusak
etika sosial.
B.
ETIKET
Etiket
adalah tata aturan pergaulan yang
disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta anutan dalam
bertingkahlaku pada anggota masyarakat tersebut.Dalam pergaulan hidup,
etiket merupakan tata cara dan tata krama yang baik dalam menggunakan bahasa
maupun dalam tingkah laku. Etiket merupakan sekumpulan peraturan-peraturan
kesopanan yang tidak tertulis, namun sangat penting untuk diketahui oleh setiap
orang yang ingin mencapai sukses dalam perjuangan hidup yang penuh dengan
persaingan.
Etiket
juga merupakan aturan-aturan konvensional melalui tingkah laku individual dalam
masyarakat beradab, merupakan tatacara formal atau tata krama lahiriah untuk
mengatur relasi antarpribadi, sesuai dengan status social masing-masing
individu. Etiket didukung oleh berbagai macam nilai, antara lain;
1.
Nilai-nilai
kepentingan umum.
2.
Nilai-nilai
kejujuran, keterbukaan dan kebaikan.
3.
Nilai-nilai
kesejahteraan.
4.
Nilai-nilai
kesopanan, harga-menghargai.
5. Nilai
diskresi (discretion: pertimbangan) penuh pikir. Mampu membedakan
sesuatu yang patut dirahasiakan dan boleh dikatakan atau tidak dirahasiakan.
Etiket
juga sering disebut tata krama, yakni kebiasaan sopan santun yang disepakati
dalam lingkungan pergaulan antarmanusia setempat. Tata berarti adat, aturan,
norma, peraturan. Sedangkan krama berarti sopan santun, kebiasaan sopan santun
atau tata sopan santun.Sedangkan etika menunjukkan seluruh sikap manusia yang
bersikap jasmaniah maupun yang bersikap rohaniah.Kesadaran manusia terhadap
kesadaran baik buruk disebut kesadaran etis atau kesadaran moral.
Dalam
buku Bahan Diskusi Customer Service Group
(CSG) dan Allround Teller (ART) yang diterbitkan oleh Urusan Operasional
KAntor Pusat BRI, menjelaskan bahwa etiket adalah ketentuan tidak tertulis yang
mengatur tindak dan gerak manusia yang berkaitan dengan:
A.
Sikap
dan perilaku yaitu bagaimana anda bersikap dan berperilaku dalam menghadapi
suatu situasi.
B.
Ekspresi
wajah yaitu bagaimana raut muka yang harus anda tampilkan dalam menghadapi
suatu situasi, misalnya dalam melayani tamu.
C.
Penampilan
yaitu sopan santun mengenai cara anda menampilkan diri, misalnya: cara duduk,
cara berdiri adalah wajar dan tidak dibuat-buat.
D.
Cara
berpakaian yaitu cara mengatur tentang sopan santun anda dalam mengenakan
pakaian, baik menyangkut gaya pakaian, tata warna, keserasian model yang tidak
menyolok dan lain-lain.
E.
Cara
berbicara yaitu tata cara/sopan santun anda dalam berbicara caik secara
langsung maupun tidak langsung.
F.
Gerak-gerik
yaitu sopan santun dalam gerak-gerik badan dalam berbicara secara langsung
berhadapan dengan tamu.
PERBEDAAN
ETIKET DAN ETIKA
Dari
uraian diatas, mengenai perbedaan etika dan etiket, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
ETIKET
|
ETIKA
|
CARA
Sekretaris
dalam melayani tamunya harus bersikap sopan dan ramah, menunjukkan muka yang
manis. Jika hal ini tidak dipatuhi, maka sekretaris dianggap telah melanggar
etiket.
|
NIAT
Sekretaris
yang memberikan data dengan sebenar-benarnya, tetapi dilaksanakan dengan muka
cemberut, maka sekretaris tersebut tidak melanggar etika, tetapi melanggar
etiket.
|
FORMALITAS
Sekretaris
harus berpakaian rapi dan sopan. Ia dianggap melanggar etiket
bila melayani tamu dengan memakai baju singlet atau memakai sandal.
|
NURANI
Sekretaris
yang melakukan perbuatan tidak jujur, walaupun pakaian rapi namun etika
diabaikan.
|
RELATIF
Bila
anda diundang oleh atasan anda untuk makan bersama, maka harus menggunakan
sendok. Tetapi bila dilakukan dengan santai, maka aturan tersebut tidak
berlaku.
|
MUTLAK
Ketentuan
yang mengatakan jangan melakukan manipulasi dan mempermainkan data, sifatnya
mutlak dimana saja, kapan saja, dan bagi siapa saja.
|
LAHIRIAH
Hanya
terlihat wujud nyata dan penampilan. Contoh: cara berbicara.
|
BATINIAH
Menyangkut
sifat batin dan hati nurani. Contoh; sifat jujur, dll.
|
Dari
penjelasan tersebut jelaslah perbedaan antara etika dan etiket. Apabila telah
mempunyai etika yang baik tetapi tidak didukung oleh etiket yang baik pula,
maka kita akan gagal karena secara lahiriah kita kurang disenangi, dihormati
atau dihargai oleh orang lain. Akan tetapi sebaliknya, apabila kita hanya
menerapkan etiket yang baik tanpa didukung dengan etika, maka dalam jangka
waktu yang pendek kita akan tampak berhasil, karena kita telah berhasil
memanipulasi nurani, batin kita dengan penampilan lahiriah yang meyakinkan,
sehingga kita akan dihargai, dihormati, dan disenangi. Agar kita dapat dihargai
dan disenagi orang lain sepanjang masa, maka kita harus dapat menerapkankan
secara bersama-sama antara etika dan etiket.
Kemudian,
bagaimana peran etika dalam kehidupan sehari-hari?
Pertanyaan
ini merupakan alasan kenapa saya membahas etika. Etika berperan penting dalam
kehidupan karena manfaatnya sebagai berikut :
1.
Sebagai dasar
untuk membentuk sikap dan perilaku manusia.
2.
Dapat
membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
3. Dapat
membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh dirubah,
sehingga kita dapat mengambil sikap yang bisa dipertanggungjawabkan.
4.
Dapat
membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
5. Dapat
menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai antara kita dengan orang yang akan
kita hadapi.
Adapun
manfaat etiket sebagai berikut:
1.
Memupuk
persahabatan, agar kita diterima dalam pergaulan.
2.
Untuk
menyenangkan serta memuaskan orang lain.
3.
Untuk
membina dan menjaga hubungan baik.
Dari penjelasan
diatas dapat kita ketahui
bagaimana etika mengambil peranan dalam kehidupan kita. Etika sebagai dasar
untuk membentuk sikap dan perilaku manusia. Apabila penerapan etika diikuti
dengan etiket, kondisi suatu masyarakat pasti akan lebih baik disbanding
masyarakat dengan etika dan etiket yang kurang.
Kondisi etika dalam masyarakat saat ini khususnya
kaum pelajar sangat mengkhawatirkan.Banyak kejadian kriminal, dan kejahatan
lainnya yang terjadi di lingkungan pelajar.Yang
lebih menyedihkan lagi mereka adalah orang yang berpendidikan dan selalu
diajarkan sejak dini dalam keluarga dan sekolah mengenai etika, norma, akhlak,
sopan santun, bahkan disekolah diadakan
mata pelajaran Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan. Apakah itu tidak
menandakan bahwa kita selalu belajar untuk bersikap baik dan memiliki
etika?Bayangkan jika kita mendengar berita “Tiga orang siswa kelas tiga SMP
tertangkap basah saat melakukan pencurian sepeda motor”. Jika kita perhatikan
misalnya siswa itu berumur 15 tahun . Bukankah 15 tahun adalah waktu yang lama
untuk belajar etika dan norma? Namun, etika bukanlah masalah berapa lama kita
mempelajarinya .Akan tetapi, bagaimana suatu perbuatan itu dinilai.Bagaimanapun
mencuri dinilai buruk oleh masyarakat dan dilarang dalam semua agama.Maka,
tidak seharusnya mereka melakukannya.
Negara kita sebagai
negara berkembang lebih banyak
mengurusi masalah akibat kurangnya etika dan norma dalam masyarakat
daripada memikirkan kemajuan bagi bangsa ini. Di lingkungan sekolah misalnya,
masalah yang sering dihadapi adalah pelajar yang tidak disiplin, pelajar
melanggar peraturan dan tata tertib.Di lingkungan masyarakat misalnya,
masyarakat yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas, perusakan lingkungan,
pencurian, tindak kriminal, bahkan kasus suap dan korupsi atau praktik KKN yang
masih ramai terjadi.
Sebagai generasi penerus, seharusnya kita mempersiapkan diri untuk menjadi penerus
kepemimpinan yang membawa negara kita ke perubahan yang lebih baik. Mengikuti
jejak negara maju, mengembangkan teknologi dan sumber daya baik SDM maupun SDA
sehingga mampu bersaing di dunia internasional.
Tingkat kemiskinan, pengangguran, dan buta huruf yang rendah, memiliki industri
yang maju serta mampu mengelola kekayaan
negara kita sendiri adalah impian bangsa Indonesia sejak lama. Tentu itu sangat
tidak mudah untuk diwujudkan.Dalam peribahasa keadaan ini dikatakan seperti pungguk merindukan bulan. Namun,
kita harus tetap berusaha apabila kita
ingin mencapainya. Ibarat iklan kampanye, Lebih
cepat lebih baik, Kalau bukan kita siapa lagi?Kalau bukan sekarang kapan lagi?
:D
Pada akhirnya saya ucapkan terimakasih kepada
pembaca sekalian, semoga tulisan ini bermanfaat.Mohon maaf bila ada kesalahan penulisan.